Inspiratif, UINFAS Bengkulu Lahirkan Pasangan Suami- Istri Guru Besar Pertama
Bengkulu, 2025. Profesor atau Guru Besar (GB) merupakan jabatan fungsional tertinggi yang ada di Perguruan Tinggi atau Universitas. Sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terbesar di provinsi Bengkulu, Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu, menorehkan catatan sejarah baru dalam capaian Guru Besar terutama dipenghujung bulan Ramadhan 1446 Hijriah atau tahun 2025.
Hari ini Rektor UINFAS Bengkulu secara resmi menerima Keputusan Menteri Agama (KMA) tentang penetapan profesor dibidang rumpun ilmu agama dengan jumlah sebanyak tiga orang Guru Besar baru. Salah satu dari guru besar terbaru UINFAS Bengkulu tersebut adalah Prof. Dr. Hj Asiyah, M.Pd yang merupakan Guru Besar perempuan pertama bidang Pendidikan Agama Islam di UINFAS Bengkulu dan Provinsi Bengkulu. Selain itu ia merupakan istri dari Prof. Dr. H. Sirajuddin. M., M.Ag, MH yang juga merupakan Guru Besar bidang Fiqih Siyasah di UINFAS Bengkulu sehingga menjadikan mereka berdua sebagai pasangan suami-istri guru besar pertama di UINFAS Bengkulu.
Melalui chat personal, Prof. Asiyah menyatakan bersyukur atas telah ditetapkannya ia sebagai Guru Besar pada hari ini (Selasa, 25 Maret 2025). Ia merasa perjalanan panjang ini tidak mudah namun dapat dilalui dengan dukungan penuh dari suami, anak, menantu dan cucu. Ia berharap dengan status jabatan fungsionalnya yang telah resmi berubah menjadi Guru Besar, bukan menjadi akhir dari karirnya, melainkan menjadi pemacu dirinya untuk dapat berkarya dan bermanfaat lebih banyak lagi terhadap dunia akademik dan masyarakat, terutama dalam hal produktivitas karya ilmiah serta kaderisasi akademisi di lingkungan UINFAS Bengkulu. Selain itu, Prof Asiyah juga berbagi pengalaman dalam meniti jalan karir sebagai seorang guru besar, yang mana keluarga besarnya yang sangat fokus dan serius dalam hal pendidikan Islam. Meskipun sejak kecil Prof Asiyah menjalani hidupnya dari keluarga yang berdomisili di desa daerah kabupaten Brebes Jawa Tengah dan bukan berasal dari keluarga berpendidikan tinggi, namun orang tuanya sejak dulu selalu menekankan pentingnya perempuan untuk mendapatkan akses pendidikan tinggi, semangat ini juga ditambah melalui dukungan penuh dari sang suami, karena bagi Prof Asiyah, ridho dan dukungan dari suami merupakan salah satu kunci utama dalam keberhasilannya menjadi Guru Besar Perempuan pertama bidang pendidikan Islam di Provinsi Bengkulu, sehingga semua hal- hal tersebut yang selalu diingatnya dan menjadikan Prof Asiyah senantiasa bersemangat dalam melanjutkan pendidikannya hingga jenjang tertinggi. Hal lainnya yang menjadi fokus Prof Asiyah adalah konsistensi berada pada jalur bidang ilmu keahlian, perlu dilakukan para peneliti agar mempercepat proses seorang akademisi dapat sampai pada jenjang Guru Besar. Diakuinya, dalam proses pengurusan Guru Besar sangat penting membangun budaya meneliti sehingga menciptakan sebuat track record akademik baik itu secara nasinal maupun internasional.
Terkait pencapaian Professor Asiyah, Rektor UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Prof. Dr. H. Zulkarnain Dali, M.Pd menyatakan apresiasinya karena telah mencapai jabatan fungsional tertinggi sebagai seorang akademisi universitas. “Saya mengapresiasi atas pencapaian akademik Prof. Hj. Asiyah sebagai guru besar perempuan pertama bidang pendidikan Islam di UINFAS Bengkulu dan Provinsi Bengkulu, serta menjadikannya bersama Prof. Dr. Sirajuddin sebagai pasangan suami-istri Guru Besar Pertama yang dimiliki UINFAS Bengkulu, semoga dengan pencapaian- pencapaian ini dapat menjadikan UINFAS Bengkulu semakin terdepan dalam kualitas akademik dan penelitian, serta sebagai berkah bulan Ramadhan tahun ini yang patut kita syukuri dan saya berharap ibuk asiyah senantiasa sehat serta bahagia selalu,” tutur Rektor UINFAS Bengkulu.
Facebook comments